Presiden Prabowo Subianto Gelar Rapat di Hambalang

Agenda Rapat Bersama Menteri Kabinet

Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas dengan sejumlah menteri dari Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada hari Jumat, 1 Agustus 2025. Pertemuan ini berfokus pada pembahasan dan pemantauan perkembangan terbaru program kerja pemerintah.

Pelaksanaan Rapat Secara Hybrid

Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dalam pernyataan tertulis menyebutkan bahwa rapat ini dilaksanakan dalam format hybrid. Beberapa menteri hadir secara langsung, sementara sisanya berpartisipasi melalui konferensi video.

Pembukaan Rapat Setelah Ibadah Salat Jumat

Usai melaksanakan ibadah salat Jumat, Presiden Prabowo memimpin rapat yang dihadiri para menteri Kabinet Merah Putih. Rapat diadakan secara hybrid dari kediamannya di Hambalang, dengan beberapa menteri mengikuti melalui konferensi video.

Fokus pada Pengembangan Infrastruktur Transportasi Udara

Dalam rapat tersebut, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur transportasi udara. Tujuan utama adalah untuk mendukung konektivitas antardaerah.

Pembukaan Bandara Internasional

Presiden Prabowo mendorong pembukaan bandara internasional di berbagai daerah untuk mempercepat perputaran ekonomi dan peningkatan pariwisata daerah.

Baca Juga

Anggaran Pendidikan 2026 Naik 9,8% Jadi Rp757,8 Triliun

Arahan Pencegahan Kebakaran Hutan

Selain itu, Presiden Prabowo juga memberikan arahan untuk langkah-langkah pencegahan kebakaran hutan akibat cuaca panas. Hal ini menjadi fokus penting mengingat potensi munculnya kebakaran saat kondisi cuaca ekstrem.

Pembahasan Sektor Lain

Rapat juga membahas perkembangan di sektor ekonomi, pertanian, dan kelautan sebagai upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Baca Juga

Presiden Prabowo Hormati Proses Hukum KPK pada Immanuel Ebenezer

Informasi dari rapat ini disampaikan oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Baca Juga

Pemerintah Tetapkan 36 Bandara Internasional untuk Pemerataan Ekonomi