
Presiden Prabowo Subianto menegaskan kembali komitmen pemerintah dalam mencapai swasembada pangan nasional, khususnya beras. Arahan tersebut diberikan dalam rapat terbatas yang berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, bersama beberapa menteri Kabinet Merah Putih yang fokus membahas ketahanan pangan.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan bahwa target swasembada pangan dapat tercapai dalam waktu dekat. Beliau menyatakan optimisme tersebut usai pertemuan dengan Presiden Prabowo.
“Alhamdulillah hari ini mudah-mudahan tidak ada aral melintang, dua bulan ke depan kurang lebih tiga bulan, insya Allah Indonesia tidak impor lagi. Tapi mudah-mudahan tidak ada iklim ekstrem,” ujar Mentan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional hingga November 2025 mencapai 33,1 juta ton dan diproyeksikan meningkat menjadi 34 juta ton di akhir tahun. Angka ini menunjukkan peningkatan 4 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya.
FAO memprediksi kenaikan produksi beras Indonesia adalah yang terbesar kedua di dunia setelah Brasil, sebuah capaian luar biasa bagi pertanian Indonesia.
Pemerintah tidak hanya fokus pada peningkatan produksi tetapi juga kesejahteraan petani. Nilai Tukar Petani (NTP) kini mencapai 124,36, melampaui target pemerintah sebesar 110. Selain itu, harga beras mengalami deflasi sebesar 0,13 persen pada September 2025, yang merupakan pertama kalinya dalam lima tahun terakhir.
Pemerintah optimis sektor pertanian dapat terus menunjukkan kinerja positif. Setelah capaian di subsektor beras, pemerintah tengah menyiapkan langkah strategis untuk memperluas hasil serupa pada komoditas penting lainnya.
“Inilah mimpi-mimpi besar kita, sektor pertanian. Setelah pangan, kita amankan, insya Allah tahun ini aman, kemudian kita bergerak ke perkebunan dan hortikultura, nanti bergerak terakhir di peternakan. Kita akan selesaikan satu per satu,” pungkas Amran.
750 x 100 AD PLACEMENT
Dengan momentum ini, Indonesia berharap dapat mengamankan ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani, sekaligus memperkuat subsektor lain dalam pertanian.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor