
Presiden Prabowo Subianto menyerukan pentingnya langkah konkret dalam menghadapi persoalan distribusi pangan nasional, khususnya praktik-praktik yang merugikan petani dan masyarakat. Dalam pidatonya saat meresmikan peluncuran Kelembagaan 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP), Presiden Prabowo menegaskan perlunya keberanian negara dalam menata ulang sistem ekonomi yang lebih adil dan berpihak pada rakyat.
Salah satu fokus utama Presiden Prabowo adalah praktik curang di sektor penggilingan padi. Ia mengungkapkan bahwa sejumlah pelaku usaha besar diduga membeli gabah di bawah harga pasar dan menjual beras biasa dengan label premium di atas harga eceran tertinggi. "Penggiling padi adalah cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak. Jika penggiling padi tidak mau tertib, saya akan sita dan serahkan kepada koperasi," tegas Presiden Prabowo.
Menurut laporan yang diterima Presiden Prabowo, potensi kerugian akibat praktik semacam itu bisa mencapai Rp100 triliun per tahun. Beliau menekankan bahwa dana sebesar ini seharusnya bisa digunakan untuk pembangunan sektor vital seperti pendidikan. "Kalau kita tertibkan ini, kita punya Rp100 triliun tiap tahun. Itu berarti kita bisa memperbaiki 100 ribu sekolah. Dalam tiga setengah tahun, semua sekolah di seluruh Indonesia bisa diperbaiki,” ungkap Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo juga memperkenalkan istilah “serakahnomics” untuk menggambarkan pola ekonomi yang mementingkan keuntungan tanpa mempertimbangkan kepentingan sosial. Ia menegaskan bahwa model ekonomi ini tidak sejalan dengan semangat keadilan dan kesejahteraan yang diamanatkan dalam konstitusi.
Dengan kemajuan teknologi seperti laboratorium mutu di daerah dan kecerdasan buatan, Presiden Prabowo menyatakan bahwa praktik curang dalam distribusi pangan kini bisa dilacak dengan cepat. Beliau meyakini bahwa kekuatan utama bangsa terletak pada keberanian menegakkan Pasal 33 UUD 1945 sebagai senjata pamungkas, serta mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu. "Mari kita tegakkan kebenaran dan keadilan. Kepentingan bangsa dan rakyat di atas segala kepentingan lain. Hanya merah putih di dada kita," pungkas Presiden Prabowo dengan optimis.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor