
Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya pengembangan Government Technology (GovTech) dalam mendukung pembangunan nasional. Menurut presiden, masa depan pertanian Indonesia harus didukung oleh riset dan pengelolaan berbasis sains. Dengan adanya GovTech, berbagai inisiatif pemerintah dapat dijalankan lebih efisien dan efektif.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo menyambut positif kemajuan GovTech yang mulai diimplementasikan di Indonesia. Proyek percontohan (pilot project) GovTech akan dilakukan di Banyuwangi pada akhir September 2025 dan direncanakan diluncurkan secara nasional pada 2026.
GovTech akan meningkatkan akurasi penyaluran program pemerintah, termasuk bantuan sosial. Dengan memanfaatkan teknologi pengenalan wajah (face recognition) dan biometrik, pendataan penerima manfaat akan lebih tepat, mengurangi potensi kesalahan dalam distribusi bantuan.
Ketua DEN juga membahas pentingnya pengembangan gen bank dengan Presiden Prabowo. Mengingat keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia, langkah ini krusial untuk menjaga dan mengembangkan plasma nutfah melalui riset bibit unggul pertanian, herbal, dan hortikultura.
Direktur Taman Sains dan Teknologi Herbal dan Hortikultura Indonesia, Sri Fatmawati, menekankan bahwa memiliki gen bank adalah keharusan bagi negara mega biodiversitas seperti Indonesia. Presiden Prabowo mendukung penuh langkah ini untuk melestarikan plasma nutfah Indonesia.
Presiden Prabowo menginginkan pembangunan gen bank dilaksanakan sepenuhnya oleh anak-anak Indonesia. Menurut Luhut, presiden berharap gen bank dapat berfungsi optimal dalam mendukung pertanian dan dikerjakan oleh tenaga lokal.
Dengan langkah-langkah ini, Indonesia berupaya memastikan kesejahteraan pertaniannya dan mengoptimalkan sumber daya teknologi untuk pembangunan yang berkelanjutan.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor