
Presiden Prabowo Subianto memperkenalkan APBN 2026 sebagai anggaran pertama yang dirumuskan di bawah kepemimpinannya sebagai Kepala Negara. Menyusun arsitektur anggaran ini bertujuan untuk mewujudkan Indonesia yang tangguh, mandiri, dan sejahtera dengan fokus utama pada penguatan ketahanan di sektor pangan, energi, ekonomi, dan pertahanan.
Dalam pidato kenegaraan saat penyampaian Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2026 di Rapat Paripurna DPR RI, Presiden Prabowo menegaskan bahwa arsitektur APBN ini menjadi realisasi visi dan misinya. “Ketangguhan adalah fondasi terciptanya kemandirian dan kesejahteraan rakyat,” ujarnya, menekankan pentingnya sektor pangan, energi, ekonomi, dan pertahanan.
Presiden Prabowo menyoroti pengelolaan sumber daya alam demi kepentingan rakyat, memperluas hilirisasi, membuka lapangan kerja, dan memaksimalkan nilai tambah di dalam negeri. Ia menegaskan komitmen pemerataan pembangunan dari Sabang hingga Merauke, dengan akses pendidikan dan kesehatan yang merata.
Presiden Prabowo menekankan bahwa di tengah perubahan drastis tata kelola dunia dan tensi geopolitik, Indonesia berhasil menjaga stabilitas ekonomi. Dengan dukungan seluruh komponen bangsa, pemerintah mampu melindungi rakyat dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang positif.
Presiden mengungkapkan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh 5,12% pada triwulan kedua 2025 dibandingkan periode sebelumnya yang tumbuh 4,87%. Ekspor yang kuat dengan pertumbuhan 10,67% menjadi salah satu faktor pendorong utama.
Dalam pidatonya, Presiden juga mengumumkan bahwa tingkat pengangguran turun menjadi 4,76%, sementara tingkat kemiskinan mencapai level terendah dalam sejarah, yaitu 8,47%. Inflasi berhasil ditekan di angka 2,4%, menjaga daya beli masyarakat.
Berbagai program prioritas, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG), serta pembentukan Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih, menjadi bagian dari strategi pemerataan ekonomi. APBN 2026 juga dirancang untuk menjaga stabilitas ekonomi, melindungi rakyat, dan mendukung dunia usaha melalui stimulus ekonomi dan jaring pengaman sosial.
Presiden Prabowo juga memaparkan capaian diplomasi ekonomi, termasuk penurunan tarif bilateral dengan Amerika Serikat serta penyelesaian perundingan Indonesia-Uni Eropa CEPA setelah 10 tahun. “Kita ingin mempertahankan kepentingan nasional di panggung global,” tegasnya.
Dengan visi ke depan yang jelas, APBN 2026 diharapkan menjadi langkah konkrit dalam mendorong Indonesia menuju kemandirian dan kesejahteraan yang lebih besar.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor