
Prosesi kirab budaya yang berlangsung dari Monumen Nasional (Monas) menuju Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu pagi, menandai pembukaan untuk perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Peristiwa ini memadukan nuansa khidmat dengan semarak, menyatukan simbol-simbol sejarah perjuangan bangsa dengan berbagai kekayaan budaya Nusantara.
Prosesi dimulai dengan penyerahan duplikat bendera Merah Putih dan naskah asli teks proklamasi dari Sekretaris Presiden, Mayjen TNI Ariyo Windutomo, kepada Perwira Paspampres. Selanjutnya, mereka menyerahkannya kepada Tim Purna Paskibraka Duta Pancasila di Ruang Kemerdekaan Monas. Tugas membawa duplikat bendera Merah Putih diemban oleh Kirana Ashawidya Baskara sebagai perwakilan dari Provinsi Banten, sementara Ni Komang Tri Setia dari Provinsi Bali bertanggung jawab membawa naskah asli teks proklamasi.
Kedua pembawa benda bersejarah ini melakukan perjalanan menuju Istana Merdeka dengan menaiki Kereta Kencana Garuda Praba Yeksa—yang berarti “cahaya yang besar atau cahaya yang terang.” Iring-iringan ini diikuti oleh 45 pasukan motoris sebagai simbol tahun proklamasi, 130 anggota drumben dari taruna akademi TNI, 40 anggota drumben dari Akademi Kepolisian, serta 17 pasukan berkuda kawal depan yang melambangkan tanggal proklamasi. Delapan kuda penarik kereta kencana mewakili bulan proklamasi, dan 80 pasukan berkuda kawal belakang menandai peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Sebanyak 76 pasukan dengan pakaian adat Nusantara turut ambil bagian dalam kirab, bersama dengan tiga mobil Maung yang mengangkut Sekretaris Presiden Mayjen TNI Ariyo Windutomo, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Kosasih, dan Kaskogartap I/Jakarta Brigjen TNI Edi Saputra.
Rute kirab dimulai dari Cawan Monas dan melintasi Jalan Medan Merdeka Barat sebelum akhirnya memasuki halaman Istana Merdeka. Sesampainya di Istana, Tim Purna Paskibraka Duta Pancasila turun dari Kereta Kencana Garuda Praba Yeksa untuk menyerahkan duplikat bendera Merah Putih dan naskah asli teks proklamasi, yang kemudian diletakkan di meja mimbar kehormatan.
Prosesi ini bukan sekadar seremoni semata, melainkan juga menjadi pengingat perjalanan panjang bangsa Indonesia dalam memelihara kemerdekaan. Di tengah sorak-sorai masyarakat yang memadati jalur kirab, momen ini menjadi wujud rasa syukur dan kebanggaan nasional yang mengikat seluruh anak bangsa dalam satu semangat: Indonesia Merdeka.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor