Makna Pengabdian Prajurit TNI: Kehormatan dan Panggilan Jiwa Menurut Presiden Prabowo

Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya pengabdian prajurit TNI sebagai suatu kehormatan sekaligus panggilan jiwa untuk senantiasa siap berkorban demi bangsa dan negara. Penegasan ini disampaikan dalam amanat yang diberikan pada Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Landasan Suparlan, Komplek Pendidikan dan Pelatihan Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Minggu (10/08/2025).

Kehormatan dan Kesediaan Berkorban

“Menjadi prajurit adalah suatu kehormatan, tetapi juga suatu panggilan dan kesiapan untuk berkorban,” tegas Presiden Prabowo. Beliau menyampaikan rasa bangganya kepada prajurit yang siap mengorbankan diri demi bangsa.

Indonesia: Bangsa Besar dengan Sejarah Penjajahan

Presiden mengingatkan bahwa Indonesia merupakan bangsa besar yang kaya, namun memiliki sejarah panjang penjajahan dan penindasan. Oleh karena itu, ia berharap generasi prajurit muda tidak melupakan perjuangan para pendahulu. “Prajurit-prajurit muda tidak boleh melupakan sejarah nenek moyang yang pernah dijajah dan diperlakukan secara tidak manusiawi,” ujarnya.

Baca Juga

Presiden Prabowo Hormati Proses Hukum KPK pada Immanuel Ebenezer

Kekuatan Militer dan Kemerdekaan

Presiden Prabowo menekankan pentingnya kekuatan militer sebagai syarat mutlak kemerdekaan bangsa. “Tidak ada bangsa yang merdeka tanpa tentara yang kuat,” ucapnya dengan penuh keyakinan.

Pelantikan dan Peresmian Pejabat Militer Baru

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo meresmikan serta melantik enam Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) baru, 20 Komandan Brigade baru, dan 100 batalion teritorial pembangunan. Beliau mengingatkan bahwa pemimpin pasukan harus selalu berada di garis depan bersama pasukannya.

Baca Juga

Pemerintah Tetapkan 36 Bandara Internasional untuk Pemerataan Ekonomi

Kepemimpinan dari Garis Depan

“Panglima TNI dan komandan harus memimpin dari depan, berada di tempat paling berbahaya dan kritis. Tidak ada komandan yang memimpin dari belakang,” lanjut Presiden Prabowo, menegaskan pentingnya pemimpin sebagai contoh terbaik bagi prajurit.

Menjaga dan Membina Pasukan Seperti Keluarga

Presiden menambahkan, para perwira harus senantiasa menjaga dan membina pasukannya seperti keluarga sendiri. Ia juga mengingatkan jati diri TNI sebagai tentara rakyat. “Kita lahir dari rakyat, mengabdi untuk rakyat, dan siap mati untuk rakyat,” tandas Presiden, menutup amanat penuh semangat tersebut.

Baca Juga

10 Studio Gim Terbaik Indonesia Tampil di Panggung Dunia

Dengan amanat ini, Presiden Prabowo Subianto berharap agar semangat pengabdian prajurit TNI senantiasa berkobar demi menjaga kedaulatan dan keutuhan bangsa.

Baca Juga

Pemerintah Percepat Penanganan Gempa Poso