
Presiden Dewan Eropa, António Costa, menyampaikan apresiasinya atas kemajuan nyata dalam perundingan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Uni Eropa dan Indonesia. Menurutnya, capaian ini merupakan terobosan signifikan yang menandai era baru dalam hubungan bilateral kedua pihak.
Dalam pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di Gedung Europa, Brussel, Belgia, Presiden Costa mengungkapkan bahwa Indonesia dianggap sebagai salah satu mitra global paling penting bagi Uni Eropa. Beliau menekankan pentingnya memperkuat hubungan antara kedua kawasan.
Dengan jumlah konsumen gabungan lebih dari 700 juta jiwa, Uni Eropa dan Indonesia memiliki potensi besar untuk memperkuat kerjasama ekonomi yang saling menguntungkan dan berimbang. Hal ini diungkapkan oleh Presiden Costa saat berdialog dengan Presiden Prabowo.
Presiden Costa menyebutkan bahwa Indonesia adalah kekuatan utama dalam demokrasi terbesar di Asia Tenggara, serta pilar penting dalam ASEAN. Selain itu, Indonesia memiliki peran yang semakin berpengaruh dalam urusan global.
Uni Eropa dan Indonesia, menurut Costa, berbagi komitmen terhadap multilateralisme, tatanan internasional berbasis aturan, dan kerjasama pembangunan yang inklusif. "Kemitraan kita semakin penting saat ini dan harus diberi energi baru," ungkapnya.
Presiden Dewan Eropa mengungkapkan kesiapan Uni Eropa untuk mendukung agenda pembangunan Presiden Prabowo, termasuk memacu pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja bagi generasi muda, serta meningkatkan ketahanan pangan dan energi.
"Perjanjian dagang kita akan memperdalam pertukaran dan membangun kemitraan strategis yang mencerminkan tujuan bersama," tutup Presiden Costa, menekankan pentingnya kerjasama strategis ke depan.
Dengan adanya kemajuan ini, diharapkan hubungan antara Uni Eropa dan Indonesia semakin erat dan saling memperkuat dalam berbagai aspek pembangunan.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor